Tips Merawat Gigi Sensitif
Tips Merawat Gigi Sensitif

Tips Merawat Gigi Sensitif
Kondisi gigi sensitif sesungguhnya bisa dicegah. Secara umum ada dua perawatan gigi sensitif, yakni perawatan invasif dan non invasif. Berikut tips merawat gigi sensitif :
Perawatan Invasif
Perawatan invasif adalah melakukan tindakan restorasi untuk menutup tubuli dentin hingga melakukan bedah mukogingiva untuk menutup akar gigi yang terbuka. Tujuan perawatan adalah mengurangi pergerakan cairan dalam tubuli dentin serta menghambat respon ujung-ujung saraf. Sebelum menentukan perawatan yang paling tepat, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan. Salah satu alat pemeriksaan yang paling sederhana adalah air es. Jika saat berkumur dengan air dingin terasa ngilu biasanya gigi memang sensitif. Bila perlu bisa dilakukan pemeriksaan perkusi dengan mengetuk-ngetuk gigi, dental explorer, sampai pemeriksaan radiograp.
Perawatan Non-Invasif
Perawatan non invasif lebih efektif, murah dan secara klinis terbukti memperbaiki banyak kasus hipersensitif dentin. Caranya sederhana, yaitu :
1.Menjaga kebersihan gigi dan mulut
serta melakukan penyikatan gigi secara benar dengan pasta gigi yang tepat. Salah satu contoh perawatan non invasif yang bisa dilakukan sendiri di rumah adalah biasakan menyikat gigi 20 menit setelah makan, dengan menggunakan sikat gigi berbulu sikat yang halus dan disesuaikan dengan ukuran mulut kita. Lalu, gosoklah gigi secara lembut dan menyeluruh. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan celah-celah gigi dengan melakukan flossing, membersihkan gigi dengan benang gigi,satu kali sehari. Sedangkan untuk memperlancar peredaran darah pada gusi, kita bisa melakukan pemijatan dengan teknik “merah-putih”. Gusi diibaratkan sebagai warna merah dan gigi sebagai warna putih. Lakukan penyikatan mulai dari gusi ke arah gigi. Sempurnakan perawatan gigi dengan berkumur menggunakan obat kumuryang mengandung fluoride. Tujuannya untuk mengurangi bakteri di dalam mulut yang bisa memperburuk kondisi gigi sensitif.
2.Gunakan pasta gigi khusus gigi sensitif
Gunakan pasta gigi yang mengandung pottasium nitrat dan strontium chloride. Beberapa penelitian menunjukkan, penggunaan pasta gigi yang mengandung pottasium nitrat efektif mengurangi rasa nyeri secara signifikan pada minggu ke 4, 8 dan 12 setelah pemakaian. Pottasium nitrat berfungsi melindungi saraf gigi sehingga menurunkan perangsangan yang memicu nyeri. Sementara kandungan strontium chloride bermanfaat memblokir dentin sehingga tidak terjadi pergerakan cairan dalam tubuli dentin.
3.Minum air putih
Mengurangi kebiasaan meminum minuman bersoda atau jus dan ganti dengan air putih. Atau Anda bisa kurangi kontak asam pada gigi dengan menggunakan sedotan yang agak keras setiap kali ingin menyesap minuman berkadar gula atau asam yang tinggi. Konsumsilah makanan dengan komposisi nutrisi yang mengandung kalsium, fosfat dan protein seperti keju untuk proses remineralisasi.
Hal tersebut akan menambah jumlah air liur, menetralkan asam sehingga gigi terlindungi. Remineralisasi juga menghambat bakteri plak yang mengurangi jumlah bakteri dan produksi asam pun berkurang. Secara periodik, Anda disarankan untuk memeriksakan kesehatan gigi ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.