Tips Mengatasi Cedera Saat Bermain Futsal
Tips Mengatasi Cedera Saat Bermain Futsal
Olahraga futsal merupakan salah satu olahraga yang banyak digemari oleh kaum adam, namun tidak sedikit juga kaum hawa juga menyukainya. Di sekolah-sekolah hampir tiap hari anak-anak bermain futsal saat istirahat, futsal memang menyenangkan, apalagi jika berhasil membobol gawang lawan, ada perasaan bangga dan senang saat melakukannya. Tapi, terkadang terjadi kecelakaan kecil atau cedera. Sebenarnya, hal itu adalah hal wajar karena olahraga berintensitas tinggi ini memang rentan akan cedera. Apabila sudah terjadi cedera, kita harus pandai-pandai menjaga agar cedera yang terjadi tidak bertambah parah, berikut adalah tips mengatasi cedera saat bermain futsal :
Perlindungan
Lindungi bagian tubuh yang terkena cedera dan menghindari tidak terjadinya hal yang lebih fatal.Jika terjadi cedera engkel karena benturan saat berebut bola, Anda bisa memakai pelindung engkel (ankle brace). Jika dirasa tidak mungkin untuk melanjutkan permainan, mintalah kepada pelatih untuk mengganti Anda. Jangan dipaksakan karena justru berpotensi besar memperparah cedera.
Istirahat
Istirahatlah saat terjadi cedera, hal ini untuk mencegah agar cedera yang terjadi tak lebih parah dan membuat proses penyembuhan luka lebih cepat.
Istirahat yang dimaksudkan adalah dengan tidak menggunakan bagian kaki yang cedera atau mengambil waktu istirahat selama 15 menit saat permainan masih berjalan. Jika itu dirasa kurang, Anda bisa merehatkan bagian yang terkena cedera sampai nyeri hilang atau hingga 48 jam.
Kompres dengan es
Kompres bagian tubuh yang cedera dengan es untuk mengurangi nyeri dan spasme otot, serta mencegah kematian sel dengan menurunkan metabolisme tubuh.
Pemberian es dilakukan dengan memasukan es ke dalam kantung plastik dan kemudian, membungkus plastik itu dengan handuk agar es tak berkontak langsung dengan kulit. Kompreslah bagian yang cedera selama 20 menit per dua jam selama 1 – 2 hari. Hentikan penggunaan kompres jika muncul peradangan dan sakit mulai berkurang. Lakukan pengompresan hanya untuk luka dalam. Jika terjadi luka luar, metode ini tidak dianjurkan.
Memberi tekanan
Memberikan tekanan pada bagian yang cedera dapat membatasi pembengkakan. Kompresi adalah aplikasi gaya tekan terhadap lokasi cedera. Kompresi dapat dilakukan dengan cara membebatkan elastic verban pada bagian cedera. Jangan pernah terlalu kencang saat melilitkan perban karena justru bisa menyebabkan terhambatnya sirkulasi darah. Sirkulasi darah yang tak lancar ditandai dengan rasa baal, kesemutan, dan meningkatnya rasa nyeri. Bebat seluruh area cedera dan kenakan selama 24 jam pertama sesudah kejadian.
Meninggikan
Posisikan area yang cedera lebih tinggi (sekitar 15 – 25 cm) daripada jantung sehingga membantu darah dan cairan keluar dari daerah pembengkakan. Elevasi sebaiknya dilakukan hingga pembengkakan berkurang.
Bantuan
Bantuan diberikan dalam bentuk pemakaian kinesio atau straps, yang berguna untuk mempercepat penyembuhan atau untuk mencegah cedera kian parah.