Sehat Dengan Senan Aerobik

Anda mungkin pernah mendengar latihan body combat, body pump, body jam, body vive, body step, zumba, power aerobic, dan hip-hop. Tapi tahukah Anda, bahwa ternyata semua gerakan ini adalah bagian dari gerakan aerobik?

Istilah aerobik mulai diperkenalkan sekitar akhir tahun 60-an oleh seorang pakar kebugaran bernama Dr Kenneth Cooper. Beliau mendefinisikan aerobik sebagai sebuah metode latihan jasmani yang dapat membuat jantung dan sistem pernapasan bekerja lebih optimal, demi memenuhi kebutuhan oksigen tubuh yang meningkat akibat latihan tersebut.

Tak lama setelahnya, muncullah istilah senam aerobik, di mana kegiatannya dilakukan secara berkelompok dalam sebuah ruangan. Nantinya, saat di dalam ruangan, para peserta melakukan berbagai gerakan yang diperagakan oleh seorang instruktur senam sambil diiringi musik.

Sebagian orang mungkin menganggap senam ini identik dengan senam milik ibu-ibu, namun, jenis senam ini sudah sangat berinovasi dan berevolusi sehingga lebih energik dan lepas dari kesan feminim. Apalagi sekarang ini sudah diiringi dengan lagu-lagu yang nge-hits yang membuat peserta tidak ada bosannya.

Senam aerobik sangat bermanfaat untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh kita apalagi dilakukan dengan teratur, gerakan dalam senam aerobik dapat melancarkan sirkulasi darah sehingga mengurangi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular dan stroke, mencegah timbulnya diabetes dan mengontrol kadar kolesterol darah.

Senam aerobik juga merupakan jenis olahraga weightbearing, artinya menyangga beban tubuh selama berolahraga, sehingga baik untuk memelihara kepadatan tulang agar tidak cepat keropos. Selain itu, olahraga ini cocok dijalankan oleh orang yang ingin mengontrol berat badannya karena dapat membakar kalori cukup banyak. Namun tak hanya membakar kalori saja, kini senam aerobik juga diyakini dapat membentuk dan menguatkan otot-otot, misalnya saja pada kelas body pump yang memakai beban sebagai alat bantu.

Catatan: Satu sesi senam aerobik yang klasik terdiri atas pemanasan dan peregangan pada 5-10 menit pertama, diikuti dengan gerakan inti dengan intensitas yang semakin meningkat hingga tercapai denyut nadi yang diharapkan selama 20-30 menit, kemudian diikuti dengan pendinginan dan peregangan.