Penyebab Gigi Sensitif
Penyebab Gigi Sensitif
Memiliki gigi sensitif sangat tidak enak karena apabila makan dan minum panas atau dingin gigi akan terasa ngilu, rasa ngilu ini menyebabkan nafsu makan berkurang. Namun sebagian orang memilih untuk membiarkan kondisi tersebut karena menganggapnya sebagai sesuatu yang alami dan tidak perlu dirawat.
Faktanya, rasa ngilu di gigi merupakan pertanda terjadinya hipersensitif dentin atau gigi sensitif. Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, masalah ini bisa menjadi sangat berbahaya karena dapat menyebabkan penyakit periodontal (penyakit gusi) yang akhirnya dapat memicu penyakit sistemik yang fatal seperti ginjal, jantung, tekanan darah tinggi, dan lain-lain.
Penyebab gigi sensitif atau hipersensitif dentin adalah tererosinya email atau karena gusi yang turun dan melorot sehingga akar gigi terekspos. Letak dentin sendiri ada di bawah email. Dentin terdiri dari jutaan sel kecil yang tersusun seperti tabung yang peka terhadap suhu dan sentuhan. Pada kondisi normal dentin ditutupi oleh dentin smear layer. Jika smear layer ini rusak maka dentin akan terbuka dan bila terkena sesuatu yang merangsang saraf akan menyebabkan rasa ngilu.
Email gigi yang terbuka disebabkan oleh banyak faktor, misalnya saja aktivitas pengunyahan, terkikis (abrasi) akibat penyikatan yang terlalu keras, erosi akibat makanan yang terlalu asam, tekanan pengunyahan, serta karena faktor penuaan. Berikut penjelasannya :
1. Makanan asam dan manis
Kerusakan yang bisa berakibat fatal ini dimulai dari kebiasaan Anda yang sepele – mengonsumsi makanan dan minuman dengan kandungan asam tinggi. Makanan asam dapat mengikis lapisan gigi sehingga memicu sensitivitas gigi. Misalnya, anda penggemar pempek dan suka menggunakan cuka dengan jumlah besar, cuka inilah yang mempunyai peran besar dalam mengabrasi enamel, sehingga dentin terbuka. Enamel merupakan lapisan pada mahkota gigi yang melindungi dentin.
Jika dentin ini terbuka, maka gigi bisa menjadi sensitif dan rentan. Peningkatan sensitivitas akan semakin parah bila dentin yang telah terbuka tersebut kembali terpapar rasa dingin, panas, asam dan tekanan udara.
2. Waktu menyikat gigi yang kurang tepat
Waktu menyikat gigi yang salah juga turut berkontribusi dalam pembentukan gigi sensitif. Misalnya, sehabis minum jus jeruk atau makanan asam lainnya sebaiknya Anda jangan langsung menyikat gigi karena hal itu dapat mendorong asam masuk ke tubulus dentin. Tunggulah kira-kira satu jam setelah makan/minum yang besifat asam.
3. Cara menyikat gigi yang kurang tepat
Cara menyikat gigi juga menjadi salah satu penyebab terbesar terjadinya gigi sensitif. Sebuah penelitian di Amerika menemukan sebanyak 50-90% penderita memberikan tekanan besar dan berlebih pada saat menggosok gigi. Kebiasaan menggosok gigi dengan tekanan berlebih dapat membuat gusi mengalami iritasi atau gusi menurun dari leher gigi.
Apabila kebiasaan ini terus berlanjut, maka lama kelamaan akar gigi akan terbuka, leher gigi berlubang, lapisan email pun akan berkurang ketebalannya sehingga bila minum air dingin, asam atau manis, bahkan tersentuh bulu sikat gigi pun akan terasa ngilu. “Jika didiamkan, gigi sensitif membuat penyikatan gigi tidak nyaman, sehingga plak bisa tumbuh dengan cepat dan menyebabkan masalah gigi lain seperti radang gusi. Apabila ini terus dibiarkan maka terjadi kerusakan lebih berat, misalnya gigi goyang bahkan berlubang.