Olahraga Untuk Penderita Gangguan Tulang Belakang
Olahraga Untuk Penderita Gangguan Tulang Belakang

Olahraga Untuk Penderita Gangguan Tulang Belakang
Ada berbagai macam gangguan tulang belakang yang dialami oleh seseorang. Beragam faktor pula menjadi penyebabnya, seperti kecelakaan, kebiasaan sejak kecil, atau akibat kelainan struktur tulang. Secara garis besar, gangguan tulang belakang karena kelainan struktur tulang belakang dibagi menjadi tiga macam, yaitu kifosis, lordosis, dan skoliosis. Banyak penderita gangguan tulang belakang mengalami kesulitan beraktivitas secara normal.
Penderita yang mengalami gangguan tulang belakang tetap boleh melakukan latihan olahraga, bahkan latihan dengan intensitas tinggi sekalipun. Syaratnya, mereka harus tahu terlebih dahulu jenis dan kondisi gangguan tulang belakang yang dialaminya agar dapat menentukan jenis latihan yang sebaiknya dilakukan atau justru dihindari.
Seorang yang menderita skoliosis atau kelainan pada struktur tulang belakang yang melengkung ke samping seperti huruf C, tidak dianjurkan untuk melakukan aktivitas olahraga yang sifatnya satu sisi, seperti tenis, bulu tangkis, dan olahraga lainnya yang menggunakan sisi tubuh yang dominan. Olahraga tersebut memiliki potensi untuk skoliosis bertambah buruk karena beban yang ditumpu. Pilih olahraga dapat yang melatih kedua sisi tubuh (simetris), seperti lari, renang, yoga, atau pun pilates, sehingga sisi lain tubuh yang tidak terkena skoliosis dapat menerima manfaatnya.
Untuk penderita kifosis yang mengalami gangguan pada tukang belakang dengan kecenderungan membungkuk, sebaiknya menghindari latihan yang sifatnya membentuk otot-otot daerah punggung. Namun, bukan berarti Anda tidak boleh latihan punggung sama sekali. Anda dapat melakukan latihan yang dapat memperbaiki kondisi tulang belakang, misalnya dengan melakukan hang atau bergantungan yang dapat meluruskan badan.
Sebaiknya hindari juga latihan di daerah dada, seperti chest press. Ini akan membuat dada makin besar dan otot-otot dada tertarik yang akan membuat tubuh Anda semakin membungkuk. Intinya, sebisa mungkin jangan terlalu berlebihan dalam melatih tubuh bagian atas. Perbanyak latihan untuk bagian bawah tubuh, seperti latihan untuk perut. Olahraga panjat tebing juga menjadi alternatif olahraga yang cocok bagi penderita kifosis karena mengharuskan tubuh menempel rata pada tebing yang akan membuat postur tubuh tetap lurus.
Selanjutnya, bagi penderita lordosis yang mengalami kelainan pada tulang belakang bagian bawah yang melengkung ke dalam. Penderita lordosis harus menghindari latihan yang berfokus pada otot quadriceps. Posisi berdiri penderita lordosis yang agak condong ke depan sangat bertumpu pada otot quadriceps sehingga otot hamstring yang lemah akan memperparah kondisinya.
Sebaiknya. hindari latihan yang berbentuk squat. Penderita lordosis sebaiknya mengimbangi posturnya dengan melatih otot hamstrings, misalnya dengan melakukan leg curl atau seated leg press. Latihan ini akan membantu mengembalikan posisi punggung seperti semula.
Ketiga jenis penderita kelainan ini juga dianjurkan untuk tidak mengangkat beban yang terlalu berat karena tekanan yang diberikan beban yang berat akan berdampak pada semakin buruknya kondisi tulang belakang. Intinya, dalam kondisi apa pun, tujuan latihan Anda harus jelas. Ketahui bagian tubuh mana yang memiliki masalah sehingga Anda bisa menghindari daerah tersebut.
Jika ada keluhan, Anda harus mengecek beberapa hal, mulai dari intensitas latihan Anda, beban yang Anda gunakan, teknik gerakan, dan benar atau tidaknya postur tubuh Anda saat melakukan gerakan. Saat peregangan dan cooling down pun, Anda harus memperhatikan apakah sudah baik atau belum. Dengan demikian, Anda akan mendapatkan manfaat dari olahraga, bukan justru memperburuk keadaan.