Obesitas Memicu Penyakit Jantung
Obesitas Memicu Penyakit Jantung
Jumlah penderita obesitas di Indonesia semakin meningkat, ini dapat dilihat dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, angka prevalensi obesitas di Indonesia adalah sebesar 32,9% untuk wanita dan 19,7% untuk pria. Terjadi peningkatan sebesar 17,5% untuk wanita dan 11,9% untuk pria dibandingkan data pada tahun 2010. Untuk itu kita harus menjadi manusia yang cerdas, jaga berat tubuh ideal anda karena obesitas memicu penyakit jantung, berikut penjelasannya :
Saat mengalami kelebihan berat badan, terutama obesitas sentral (penumpukan lemak pada daerah sekitar perut), lemak akan memproduksi bahan kimia yang disebut sitokin inflamasi, yang menimbulkan peradangan pembuluh darah di seluruh tubuh. Saat pembuluh darah meradang, sel lemak akan sangat mudah menempel di pembuluh darah, sehingga menyebabkan sumbatan. Masalah akan timbul sesuai daerah yang pembuluh darahnya tersumbat. Jika terjadi pada pembluh darah yang menuju jantung, maka akan muncul serangan jantung. Jika terjadi sumbatan pada pembuluh darah di otak, akan timbul masalah yang kita sebut “stroke”.
Makin banyak lemak di tubuh, terutama sekitar perut, makin banyak sitokin inflamasi yang dihasilkan. Sebaliknya, makin sedikit tumpukan lemak, makin sedikit risiko penyakit pembuluh darah. KOndisi seperti ini harusnya membuat orang makin menyadari bahaya obesitas.
Saat pembuluh darah menuju jantung tersumbat, asupan darah dan oksigen ke otot jantung pun berkurang. Akibatnya, terjadi gejala berikut:
- Jantung berdebar.
- Sakit nyeri menusuk pada dada kiri yang terasa hingga ke lengan dan punggung.
- Sesak napas dan napas pendek.
- Mudah lelah.
- Perasaan ingin pingsan.
- Keringat dingin.
- Sakit perut dan mual.
- Nyeri punggung.
Pada wanita, tipe serangan jantung berupa nyeri pada dada kiri justru kerap tak terasa, sehingga sering dianggap sebagai kelelahan biasa. Ini menyebabkan gangguan jantung pada wanita kerap diabaikan dan terlambat ditangani.