Mitos Seputar Lari Untuk Penurunan Berat Badan
Mitos Seputar Lari Untuk Penurunan Berat Badan
Lari merupakan olahraga yang efektif dalam membakar lemak sekaligus melatih jantung. Karenanya, banyak orang memanfaatkan olahraga ini untuk membantu menurunkan berat badan. Sayangnya, masih banyak mitos keliru mengenai olahraga ini.
Berlari bisa cepat menurunkan berat badan. Dalam seminggu jika dilakukan tiga hingga lima kali, lari mampu menurunkan bobot sekitar setengah hingga satu kilogram.
Namun apabila masih percaya dengan mitos-mitos yang tidak benar, maka manfaat berlari tidak akan dirasa optimal. Berikut beberapa mitos seputar lari untuk penurunan berat badan yang wajib anda ketahui:
Memakai jaket parasut saat berlari
Kebiasaan ini kerap dilakukan orang dengan tujuan mempercepat penurunan berat badan. padahal, tindakan ini hanya dapat mempercepat keluarnya cairan tubuh, namun tidak mempercepat pembakaran lemak.
Maka wajar jika berat badan cepat turun, karena cairannya banyak keluar. Namun jika sudah direhidrasi, maka berat badan akan normal lagi.
Telur mentah dan madu tambah stamina untuk berlari
Telur memang dapat memberikan nutrisi bagi tubuh yang menambah stamina, namun jika dimakan mentah, manfaat tersebut tidak akan dapat dirasakan. “Telur harus dimasak, paling tidak hingga setengah matang supaya tubuh dapat mencerna dengan baik.
Sementara itu, madu mengandung fruktosa tinggi yang menambah energi dengan cepat. Sehingga benar bila madu dikatakan dapat memperbaiki stamina.
Minum air panas ganti cairan setelah berlari
Ini adalah mitos yang keliru, karena bukan air panas lah yang cepat menggantikan cairan tubuh yang hilang setelah berlari, tetapi air dengan suhu yang cenderung dingin. Suhu air yang paling cepat diserap tubuh yaitu berada pada kisaran 10-15 derajat Celcius.